Sebagaimana diketahui bahwa dari 12 bulan yang ada, terdapat 4 bulan haram yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan bulan Rajab .
Ustadz Adi Hidayat menyebutkan Umat Islam sangat dianjurkan melaksanakan berbagai amalan di Bulan Rajab demi mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an surah At-Taubah ayat ke 36, Allah berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang taqwa.”
Ia melanjutkan, dalam riwayat Ibnu Abbas beberapa amalan yang sangat dianjurkan dilaksanakan ketika memasuki bulan Rajab.
“Menurut Ibnu Abbas, di bulan itu (Rajab) adalah bulan tempat berlatih kita menunaikan amalan–amalan mulia, menjauhi perbuatan-perbuatan yang kontra produktif, yang dengan penegasan ayat ini, memberi kesan orang yang meningkatkan ibadah, akan dilipat gandakan pahalanya, seperti halnya orang yang sengaja berbuat maksiat maka berlipat pula dosa untuknya,” tegasnya.
Momen memasuki bulan Rajab merupakan waktu yang baik bagi Umat Islam untuk memperbanyak melakukan amalan-amalan seperti sedekah, meningkatkan kuantitas dan kualitas sholat fardhu dan sunnah.
“Banyak iringan-iringan amal sholeh yang bisa kita kerjakan, tingkatkan sholatnya baik fardhu, tambah sholat sunnahnya (Rawatib) ada juga dhuhanya, tahajudnya, dan juga bisa lewat harta, dengan bersodaqoh, dengan infak, atau dengan ilmu pengetahuan, share ayat-ayat yang memotivasi, dan itu melahirkan pahala yang berlipat di bulan ini,” jelasnya.
Ia menjelaskan, Bulan Rajab juga sebagai sarana untuk melatih diri sebelum memasuki bulan Ramadhan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk menjauhi segala larangan Allah SWT.
“Pada saat yang sama, mari sejak saat ini, berusaha menanggalkan perbuatan-perbuatan negatif, pikiran-pikiran negatif dari pandangan kita, dari pendengaran, dari lisan sampai ke ujung kaki, perselisihan hendaknya disudahi, dan hikmahnya adalah latihan awal sebelum kita memasuki puncaknya peribadatannya nanti bulan Ramadan,” lanjutnya.
“Boleh kita memperbanyak puasa di bulan ini (Rajab), karena puasa memiliki hikmah meningkatkan ketaqwaan kita, meningkatkan ibadah, sekaligus berlatih mencegah segala hal yang dilarang oleh Allah, dan Rasul-Nya,” tambahnya.
Dengan melaksanakan sejumlah ibadah di Bulan Rajab ini untuk menjadikan bulan ini sebagai latihan sebelum memasuki Bulan Ramadhan.
“Silahkan tingkatkan puasa di waktu-waktu bulan mulia ini, kemudian malamnya tingkatkan tahajud, mudah-mudahan dengan ditingkatkannya amalan bulan Rajab ini, tilawah kita tingkatkan, memberikan jejak kekhusyukan dalam jiwa kita, sehingga saat tiba Ramadan kita sudah lebih siap membiasakan diri dan beradaptasi dengan ibadah,” tegasnya.