Diantara pahala yang agung dan kebaikan yang melimpah yang dapat kita raih pada bulan Ramadhan adalah dengan memberi makan untuk orang yang berbuka puasa.
Ustadzah Ummu Ubaidillah menuliskan Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun juga.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Bersemangat mengajarkan anak-anak untuk berpuasa dan belajar Al-Quran
Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah ditanya tentang anak-anak yang sudah mumayyiz, kapankah diperintahkan untuk puasa?
Beliau menjawab: “Adapun anak-anak yang belum baligh, apabila sudah mampu berpuasa maka hendaklah ia disuruh berpuasa dan diberi peringatan bila meninggalkannya.”
Hal ini untuk melatih mereka beribadah dengan baik.
Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz raḍiyallahu‘anha berkata tentang keadaan bulan Ramadhan: “Kami mengerjakan puasa (bulan Ramadhan) dan kami menyertakan anak-anak kami puasa. Kami memberikan kepada mereka mainan dari bulu. Jika salah seorang dari mereka menangis minta makanan, kami memberikan mainan itu kepadanya hingga waktu berbuka tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, bersemangatlah dalam memperbanyak membaca Al-Quran yang penuh berkah terutama pada bulan Ramadhan ini yang Al-Quran diturunkan di dalamnya.
Sesungguhnya memperbanyak membaca Al-Quran pada bulan ini adalah suatu keistimewaan khusus.
Jibril menyimak bacaan Al-Quran Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam ketika Ramadhan setiap tahun sekali khatam, namun ketika tahun dimana nabi shallallahu‘alaihi wa sallam wafat, Jibril menyimaknya dua kali khatam untuk menguatkan dan memantapkan bacaan Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam.
Demikian juga orang-orang shalih terdahulu terbiasa memperbanyak tilawah Al-Quran pada bulan Ramadhan baik di waktu shalat maupun di luar shalat.
Dari ‘Utsman bin ‘Affan raḍiyallahu‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاَنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Dalam hadits ini Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam menjelaskan status sebagai sebaik-baik manusia dapat diraih dengan mengumpulkan dua hal, yaitu mengumpulkan antara proses belajar dan proses mengajar.
Maka setelah seseorang belajar dan mampu menguasai bacaan Al-Quran selayaknyalah dia menyebarluaskan dengan mengajarkannya pada orang lain.
Menghadiri majelis ilmu
Diantara adab-adab yang dianjurkan saat puasa adalah memperbanyak tilawah Al-Quran, berdzikir, berdoa, shalat dan sedekah.
Adapun tilawah Al-Quran dijelaskan oleh Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah meliputi dua macam, yaitu membaca lafadznya dan mengikuti hukum-hukumnya.
Mengikuti hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Quran ialah dengan membenarkan apa yang diberitakan dalam Al-Quran serta mengamalkan apa-apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa-apa yang dilarang.
Itulah tujuan terbesar dari diturunkannya Al-Quran sebagaimana firman Allah ta’ala:
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shad: 29).
Oleh karena itu, semaraknya majelis ilmu yang mengkaji hukum-hukum Allah yang tekandung dalam Al-Quran dan sunnah pada bulan Ramadhan merupakan kesempatan bagi kita.
Jangan kita sia-siakan dan kita lewati begitu saja. Bulan-bulan lain mungkin tidak dapat kita nikmati kesempatan tersebut karena banyaknya aktivitas dan kesibukan.
Dalam shahih Muslim, dari Abu Hurairah raḍiyallahu‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah sekelompok orang berkumpul di salah satu rumah Allah mereka membaca kitab Allah di sana dan mereka mempelajarinya di antara sesama mereka kecuali akan turun ketenangan pada mereka, kasih sayang melingkupi mereka, dan para malaikat pun mengelilingi mereka, serta Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat yang ada di sisi-Nya.”