QomtTVwlnI

Mentadabburi Pesan Al-Qur‘an


Di antara keistimewaan Al-Qur‘an adalah pahala besar yang akan diperoleh bagi orang yang membacanya. Membaca Al-Qur‘an, dengan demikian, bernilai ibadah.

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia- Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30)

Juga Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Siapa saja yang membaca satu huruf Kitabullah (Al Qur‘an), ia akan mendapatkan satu kebaikan. Satu kebaikan itu setara dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim sebagai satu huruf. Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

Tingkat seorang muslim memang ada empat terhadap Al-Qur‘an: membaca, mentadabburi, menghafalkannya, dan mengamalkannya. Maka sebagai mukmin, mestinya tak berhenti membaca, kita pun harus berusaha mentadabburi Al-Qur‘an.

Ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Shad ayat 29: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”.

Ahmad Habibul Muiz, Lc., M.Sos menyampaikan tadabbur adalah merenungkan dan mengkaji apa yang ada di belakangnya dan apa yang dikembalikan kepadanya, mencakup seluruh akibat dan tujuan, serta mengamalkan apa yang menjadi hasil dari renungannya. Maka makna tadabbur Al-Qur‘an adalah merenungkan makna-makna dan menyingkap seluruh apa-apa yang menjadi kandungannya.

Coba kita bandingkan dengan keseharian kita, ketika kita menerima pesan melalui SMS atau WhatsApp, kita sekadar membaca namun tidak memahami apa pesan yang dimaksud, tentu jadi merepotkan, karena kita tak pernah tahu dan pahami apa yang sebenarnya disampaikan penyampai pesan itu kepada kita.

Membaca Al-Qur‘an itu memang ibadah, maka mentadabburinya pasti lebih dari itu. Janganlah kita asal mengkhatamkan Al-Qur‘an tapi tak pernah paham apa makna ayat per ayatnya. Begitu banyak lomba-lomba Al-Qur‘an, untuk didengarkan kemerduan suaranya, tapi betapa banyak juga di antara kita tak pernah tahu apa makna dan pesannya. Betapa banyak orang yang membaca Al-Qur‘an berkali-kali, tapi berkali-kali pula kita melanggar perintah Allah. Kok bisa? Ya, karena kita tidak pernah bisa memahami pesan Al-Qur‘an yang kita baca tersebut.

Betapa sering kita membaca ayat dalam surat Al-Israa’ ayat 32 yang di dalamnya dijelaskan:“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”, namun dalam keseharian justru perilaku kita cenderung mendekati zina baik itu zina mata, telinga, mulut, dan pancaindera lainnya”.

Juga begitu sering kita membaca ayat dalam surat Al Baqarah ayat 276: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”, namun perilaku keseharian bisnis dan usaha kita bergelimang dengan perilaku riba.

Maka sediakanlah waktu untuk mentadabburi Al-Qur‘an. Sebab, sebagaimana yang diutarakan Sayyid Qutb: “Bila kamu membaca Al-Qur‘an, maka sebenarnya kamu sedang berdialog dengan Allah. Kita dipanggil untuk berkomunikasi dengan Allah, maka mestinya kita memperhatikan.”

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *