Oleh : Ustadz Akhmad Arqom
Menjadi dewasa memerlukan proses dan penempaan yang panjang dan tidak mudah. Akan banyak kesalahan, kekhilafan, lupa diri yang sering terjadi. Karena itu, mereka sering dipermalukan dan tak bertumbuh menjadi seorang dewasa yang baik.
“Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.”
Begitu sekiranya kata Alexander Pope. Sebuah kesalahan terjadi, tidak seharusnya membuat orang yang berbuat sangat malu. Asal ia mampu memperbaikinya dan menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. Hal malu dibentuk oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Rasa malu kita terhadap diri kita sendiri dibentuk oleh berbagai hal.
2. Kekurangan dan cacat fisik bawaan adalah hal yang secara alami membuat kita malu terhadap diri kita sendiri pada awalnya.Tetapi pada akhirnya rasa malu ini bisa kita hilangkan karena kita semakin berbesar jiwa menerimanya sebagai sesuatu yang tidak bisa dihilangkan.
Kesalahan kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu adalah hal lain yang paling kuat membuat kita menjadi malu pada diri kita sendiri. Mengapa itu bisa terjadi? Karena kesalahan kesalahan yang kita lakukan itu membuat kita merasa tidak berharga dihadapan diri kita sendiri dan tentu saja merasa tidak punya harga dihadapan orang lain jika kesalahan kesalahan itu diketahui mereka. Dari sinilah rasa malu itu terbentuk.
Akan tetapi itu tidak perlu terjadi, jika kesalahan kesalahan yang pernah kita lakukan itu membuat kita tersadar betapa buruk akibat yang ditimbulkannya pada kehidupan akal, perasaan, hati, jiwa, dan badan kita, bahkan pada seluruh bidang kehidupan kita yang lain.
Dan apabila kesadaran terhadap dampak buruk kesalahan kesalahan itu pada akhirnya menggerakkan kita untuk tidak lagi mengulangi kesalahan kesalahan itu, bahkan kita bisa melakukan berbagai tindakan perbaikan diri terhadap beberapa kesalahan tersebut, itu berarti kesalahan kesalahan kita telah mendewasakan kita. Kita menjadi semakin bijaksana.
Menjadi diri yang makin dewasa, bijaksana dan makin berguna bagi sesama karena bisa belajar dari kesalahan kesalahan diri pada masa lalu jauh lebih baik dari sekedar hanya merasa malu pada diri sendiri dan pada orang lain.