Muslim man using misbaha to keep track of counting in tasbih

Membangun Optimisme Hidup

Kehidupan ini senantiasa berputar, dan di antaranya sering kita jumpai orang yang nampak lesu, gundah, tidak semangat, seolah-olah ada dalam bayang-bayang kegagalan dan ketakutan dalam hidupnya.

Biasanya orang-orang yang seperti ini mempunyai latar belakang tertentu, ada persoalan yang belum bisa diatasi dalam hidupnya, sehingga seakan ia menjadi terpuruk, selalu murung, pesimis, tak ada harapan akan adanya hari esok.

Sudah pasti hal tersebut tidak boleh terjadi terus menerus. Harus ada titik di mana kita menyadari bahwa kehidupan itu harus terus berjalan, bahwa dalam kehidupan itu masih ada harapan. Memang secara umum hingga sekarang kita masih menghadapi musibah yang belum juga berakhir. Banyak persoalan sosial  dan kerawanan dimana-mana. Kita masih hidup dalam situasi yang masih sulit dan belum dikatakan normal.

Namun demikian kita tidak boleh berhenti dan menyerah. Bahkan sebaliknya kita seharusnya mampu membangun optimisme di tengah kesulitan apapun yang kita hadapi. Kehidupan ini memang penuh masalah, dan kita tidak mungkin bisa menghindarinya. Orang yang dewasa itu adalah orang yang bisa mengatasi masalah tersebut dan bukan yang menangisi masalahnya.

Orang yang besar itu adalah mereka yang melalui proses kesulitan terus menerus lalu kemudian merangkak menjadi dewasa justru melalui kesulitan-kesulitan dan pengalaman hidup yang dilaluinya tersebut.

Maka senantiasalah bersabar dan optimis dalam menghadapi kesulitan, sembari membangun
kekuatan diri dan berupaya untuk tetap tersenyum menatap masa depan dengan pandangan
optimis. Janganlah selalu menengok ke belakang terus menerus. Orang berjalan itu ke depan,
bukan ke belakang.

Dalam bahasa manajemen ada perencanaan, pelaksanaan dan aktualisasi serta ada evaluasi. Mari apapun yang kita lakukan berlandaskan logika tersebut. Namun kita harus sadar bahwa ada kekuatan Allah di balik itu semua, Allah-lah yang akan membantu apapun persoalan yang kita hadapi.

Allah itu maha besar dan maha kuasa atas segala masalah yang kita hadapi. Tak ada yang sulit bagi Allah. Karena itu teruslah memohon pada Allah, sungguh kita yang butuh Allah, bukan Allah yang butuh kita. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Fathir ayat 15: “Ya ayyuhan nas antumul fuqara ilallah… wahai manusia, kalian semua sungguh faqir (sangat butuh) kepada Allah.”

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *