WhatsApp Image 2022-10-20 at 12.37.56

Lulus Teknik Kimia ITS, Edris Effendi Lebih Memilih Dunia Pendidikan Dibanding Jadi Pegawai Perusahaan

Mengajarkan kebaikan untuk mencari pahala membuat Moch. Edris Effendi, S.T lebih menyukai untuk menjadi seorang tenaga pendidik dibandingkan bekerja sebagai pegawai di perusahaan.

Pria 40 tahun asal Kediri yang lulus dari ITS jurusan teknik kimia itu kini menjabat sebagai Direktur Pendidikan Al Uswah Surabaya dan ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Jatim.

“Kami punya semangat bila mengajarkan kebaikan maka pahalanya mengalir. Artinya bekerja sambil ada nilai ibadah di dalamnya. Orientasi dapat pahala membuat saya bertahan dan lebih dekat dengan anak-anak,” katanya kepada redaksi, Kamis (20/10/2022).

Diceritakannya, selama menempuh pendidikan di ITS sejak Tahun 2000, dirinya mengaji di pesantren mahasiswa Al Uswah hingga kenal dekat dengan orang yayasan.

“Kemudian yayasan mendirikan sekolah pada 2002. Sewaktu saya lulus 2005, saya ditawari untuk mengajar di situ,” ujarnya.

Ia pertama kali diberi tugas menjadi guru pendamping yang tugasnya membantu wali kelas dua SD.

Di tahun kedua, dirinya diminta jadi wali kelas V. Dan pada tahun ketiga, ia diminta melanjutkan kelas VI angkatan pertama tersebut.

Pada tahun keempat, kemudian diminta jadi waka kesiswaan Islam dan di tahun kelima, jadi kepala sekolah SDIT Al Uswah.

Setelah empat tahun jadi kepala sekolah SDIT Al Uswah, pada tahun 2013 dipindah tugaskan menjadi kepala sekolah SMA. Dan pada tahun 2016, dirinya menjabat sebagai Direktur Pendidikan Al Uswah hingga sekarang.

“Tahun pertama sebenarnya sempat ragu. Karena teman-teman kuliah kerjanya di industri dan saya berkecimpung di dunia. Dan tahun kedua, tantangan lebih dan tanggung jawab lebih besar jadi semakin tidak ada pikiran untuk pindah ke lainnya,” tegasnya.

“Belum pernah sama sekali ke perusahaan. Setiap hari yang dihadapi anak-anak padahal bidang saya mesin. Secara natural lebih menyenangkan dibandingkan menghadapi benda-benda mati yaitu mesin,” tambah bapak dengan empat anak ini yang semuanya bersekolah di Al Uswah.

Suami dari Kanti Suryandari, S.T ini menyebutkan lembaga pendidikan Al Uswah mempunyai beberapa program untuk sedekah bagi orangtua wali dan murid.

Mulai dari program pekan, harian yang dilakukan secara rutin. Biasanya program itu dipakai selama Bulan Ramadhan. Begitu juga bila ada siswa yang sakit, maka murid-murid dapat memakai dana itu.

Juga ada latihan berkurban untuk anak-anak. Setiap satu kelas membeli hewan kurban. Sedangkan dana wakaf, digunakan untuk pengembangan sekolah.

“Sejak awal orangtua murid, diajak menjadi orangtua asuh bagi siswa yang kekurangan untuk membayar SPP,” tandasnya.

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *