20220908_173440

Kisah Sukses Pengusaha Snack di Kota Blitar dengan Gemar Bersedekah

Yoedi Soesilo, pengusaha makanan ringan (snack) di Kota Blitar membagikan cara atau langkah agar seseorang dapat sukses untuk berwirausaha.

Menurut pria berusia 54 tahun yang lahir di Kota Blitar ini, kiat untuk sukses adalah jangan lupakan untuk bersedekah.

“Kiat sukses adalah ulet atau bekerja keras dan berdoa. Namun yang terpenting adalah jangan melupakan untuk bersedekah,” tegasnya kepada redaksi, Kamis (8/9/2022).

Menurutnya, dengan semangat untuk bersedekah maka dapat dipastikan seseorang akan diberikan jalan oleh Allah SWT.

“Saya mempunyai usaha banyak ditolong oleh Allah karena dengan sedekah itu. Usaha saya dilancarkan dan diberikan kesehatan,” jelas bapak dengan dua anak ini.

Kegemarannya untuk bersedekah kemudian dia tularkan kepada anak-anaknya. Kini anaknya pertama yang bekerja di Departemen Perhubungan juga gemar bersedekah. Sedangkan putrinya yang masih duduk di kelas 1 SMP juga gemar bersedekah.

“Berikan motivasi pada anak untuk bersedekah. Anak saya yang bekerja di Departemen Perhubungan kerap berbagi bersama kawan-kawannya,” ujar pengusaha snack dengan nama Toko 35 itu.

Ia menceritakan, sebelum membuka toko snack, dirinya bekerja di sebuah toko emas di Kota Blitar. Dirinya kemudian bertemu dengan seorang wanita yang kemudian menjadi istrinya.

“Saya di bagian accounting sedangkan istri bagian pemegang barang. Karena kebutuhan semakin tinggi karena Indonesia terjadi krisis moneter (krismon) pada 1998, kami memutuskan keluar dari toko emas itu dan bertekad untuk membangun usaha bersama. Kemudian membuka usaha mulai dari nol dengan modal sendiri. Cuma tokonya milik orangtua yang dulunya adalah toko sembako kecil-kecilan,” jelasnya.

Berkat kegigihan berusaha dan tidak lupa untuk bersedekah, Yoedi Soesilo kini memetik hasilnya. Kini dirinya memiliki 10 pegawai dan 3 mobil pikap yang digunakan untuk mengangkut snack untuk diantarkan ke pelanggan.

“Alhamdulillah usaha berkembang terus. Yang penting jangan lupa sedekah karena semua kekayaan itu hanya titipan. Suatu saat akan diambil. Mangkanya kita harus banyak menabung untuk akhirat,” pesannya.

Ia menyebutkan, menjadi seorang pengusaha snack dirinya pernah tertipu sama rekan kerja.

“Namanya usaha pasti pernah tertipu sama orang. Mereka bawa dulu kemudian bayar belakangan tapi kemudian tidak pernah muncul. Pernah barang yang dibawa harganya puluhan juta tidak dibayar,” ceritanya.

Menurutnya, kegemarannya bersedekah itu disalurkannya ke Kotak Amal Indonesia cabang Blitar sudah lama.

“Kenal pertama Kotak Amal Indonesia saat Pak Warsito (kepala cabang Kotak Amal Indonesia cabang Blitar) belanja ke sini. Kemudian menawarkan untuk ikut serta sedekah di Kotak Amal Indonesia. Kapan lalu saya sambat ke Pak Warsito jika warga kami akan membangun mushola. Direspon kemudian dibantu pembangunannya. Akhirnya saling berbagi juga kan,” kata dia.

“Niat untuk berbagi karena pertama mencari pahala. Dengan sedekah maka pasti manfaatnya banyak. Saya sendiri merasakan banyak manfaat dari sedekah itu baik di Kotak Amal Indonesia maupun sedekah di Hari Jumat,” tandasnya.

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *