Setelah sembilan tahun berusaha mendapatkan momongan, pasangan suami-istri (pasutri) Adi Wisnugraha dan Siti Maimunah akhirnya diberikan amanah dengan mendapatkan bayi laki-laki yang sehat.
Sebelumnya berbagai cara dan usaha telah dilakukan oleh pasutri asal Kabupaten Gresik ini.
Mulai dari pergi ke dokter dan pengobatan alternatif atau tradisional. Bahkan ikhtiar terakhir yang dilakukan yaitu ke dokter untuk mendapatkan momongan dengan mengikuti program bayi tabung.
“Waktu itu ikhtiar terakhir di dokter setelah 9 tahun belum diberikan momongan, kami akan mengikuti program bayi tabung. Sebulan sebelum mengikuti program bayi tabung itu, Alhamdulillah, dokter yang memeriksa mengabarkan jika istri saya telah hamil,” ujarnya sambil menyebutkan jika putranya itu kini telah berusia 10 tahun dan kini duduk di kelas IV SD, Selasa (13/9/2022).
Diceritakannya, sebelum memiliki buah hatinya itu, Adi yang kini berusia 48 tahun itu diberitahukan oleh temannya jika ada bayi yang membutuhkan bantuan.
“Saya diberitahu kenalan yang menawarkan untuk membantu anak bayi yang membutuhkan bantuan. Tetapi bayi tersebut tetap bersama orangtuanya. Kami menjadi orangtua asuh dan hanya membantu kebutuhan yang kami bisa berikan kepada bayi tersebut,” ujar Adi Wisnugraha yang bekerja sebagai internal auditor di Eyelink Group ini.
“Alhamdulillah setelah setahun kami membantu bayi tersebut, Allah mempermudah dan memberikan amanah seorang anak kepada kami,” sambungnya.
Adi menyebutkan jika infaq, sedekah atau memberi bantuan kepada yang membutuhkan selain mendapatkan keberkahan dapat memberikan kebahagiaan secara psikologis.
“Kita dapat bermanfaat bagi orang lain. Ada berkah itu, otomatis karena Allah memberikan balasan berkali-kali lipat. Ada unsur kebahagiaan membantu orang lain,” tegasnya.
Warga Gresik ini mengaku telah mengenal Kotak Amal Indonesia sejak 2012. Adi mengaku mengetahui sendiri kegiatan Kotak Amal Indonesia yang membantu masyarakat Gresik.
“Seperti saat banjir melanda Gresik, maka Kotak Amal Indonesia memberikan bantuan kepada warga yang terdampak,” ujarnya.
Menurutnya, Kotak Amal Indonesia yang pertama banyak turun langsung dan memberikan manfaat ke masyarakat.
“Yang kedua, Kotak Amal Indonesia memberikan kemudahan untuk beramal. Yaitu sedekah menggunakan aplikasi. Tujuannya agar sedekah tidak diketahui orang dan Kotak Amal Indonesia memfasilitasi itu,” jelasnya.
Adi sendiri mengaku akan tetap aktif membantu masyarakat melalui sedekah dan infaq keluarganya.
“Apalagi di bulan Ramadhan, kami lebih aktif mengajak keluarga dekat yaitu adik, tetangga perumahan, teman dan rekan kerja untuk bersedekah membantu orang lain,” sebutnya.
“Sekarang rekan kerja banyak yang bersedekah melalui Kotak Amal Indonesia karena sudah familiar. Kalau istri kan ada kumpulan ibu-ibu dan mengumpulkan lewat sana,” tambahnya.