Waktu adalah rangkaian peristiwa yang berlangsung di masa lalu, sekarang dan mendatang. Waktu adalah modal kehidupan bagi makhluk ciptaan-Nya. Perspektif manusia tentang waktu dan kehidupan amat beragam.
Keberagaman itu tidak lepas dari faktor tata nilai, norma budaya dan keyakinan yang mendasarinya. Untuk itulah dibutuhkan panduan agar cara pandang dan sikap terhadap waktu selaras dengan ajaran Allah, yaitu merealisasikan tujuan penciptaan manusia untuk mengabdi dan menghamba hanya kepada Allah Swt.
Manusia adalah makhluk Allah yang paling bertanggung jawab dalam kehidupan ini. Manusia diciptakan dengan mandat penuh untuk mengelola kehidupan. Baik dan buruknya kehidupan sangat bergantung pada kesadaran manusia dalam memahami perannya sebagai khalifah Allah.
Manusia dan alam semesta terikat dengan ketentuan dan syariat-Nya agar kesinambungan dan keseimbangan ekosistem kehidupan terwujud secara harmonis. Di sinilah pentingnya pemahaman akan makna waktu, hakikat waktu dan cara memperlakukan waktu. Betapa banyak orang yang tidak paham dan masa bodoh dengan waktu, hidupnya tidak lagi produktif dan efektif.
Kesempatan usia yang Allah berikan hanya dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Mereka tidak memahami prioritas penting dan tidak penting, tidak mampu membedakan boleh dan tidak boleh, halal dan haram, manfaat dan mudharat dst., hingga waktunya habis untuk hal-hal yang tidak bernilai bagi dirinya maupun kehidupan sekitarnya.
Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang telah mensinyalir hal-hal demikian, simaklah beberapa di antaranya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS.30:41)
Bagi seorang Muslim setiap waktu dan kesempatan sangatlah berharga. Baginya, waktu adalah ibadah, waktu adalah amanah, waktu adalah produktivitas kerja dan amal, waktu adalah perjuangan dan tanggungjawab. Orang beriman adalah mereka yang setiap gerak hidupnya bertaburan kebaikan dan sepi dari kemunkaran.(*)